Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

THE POWER OF MOMENTUM

Apa yang saya ceritakan kali ini adalah pengalaman pribadi. Saat itu saya baru lulus kuliah dari sebuah perguruan tinggi swasta Fakultas Pertanian. Sehingga sesaat setelah resmi mendapatkan Ijazah, maka resmi pula nama saya menyandang sebuah gelar dibelakang nama saya. Gelar ini tentu saja sedikit banyak membuat saya berbangga hati, setelah 4 tahun berjuang dibangku perkuliahan mengenyam berbagai teori dan praktek di bidang ini.

Namun ternyata perjuangan itu belum selesai, ada satu jalan panjang lagi yang harus saya lalui. Malahan jalan ini rasanya lebih berat dari pelajaran di bangku perkuliahan. Yaitu bagaimana agar ilmu saya di perkuliahan ini bermanfaat untuk saya dan lingkungan sekitar saya idealnya. Di benak saya asalnya kalau kita lulus dari perkuliahan maka kita akan langsung bekerja, dan happy ending. Ternyata bekerja atau menghasilkan uang itu tidak semudah yang dibayangkan. Stok sarjana yang baru lulus dan mencari kerja seperti saya ternyata berjubel banget. Saya harus bisa bersaing dengan sekian banyak orang yang telah lulus kuliah dan bertarung memperebutkan satu posisi pekerjaan. Persaingan ini mungkin bisa lebih fair dan tidak sesulit yang dibayangkan kalau saja diantaranya tidak ada permainan belakang dan lain-lain (kita semua tahulah). Sehingga berkali-kali ikut lamaran pekerjaan di perusahaan negeri dan swasta saya gagal terus. Malah ada yang lebih menyakitkan ketika testingnya berbulan-bulan, dan ketika sampai tahap wawancara akhir saya gagal, padahal harapan saya sudah besar banget. Tapi ya sudahlah...

Suatu hari  saya mengajukan lamaran pekerjaan di sebuah televisi lokal yang saat itu sedang berkembang. Kenapa saya mengajukan lamaran ke televisi, karena selama saya mencari pekerjaan waktu-waktu luang saya dipakai untuk menggali ilmu multimedia yang justru malah makin menarik bagi saya. Sehingga saya menguasai berbagai keahlian multimedia, seperti membuat animasi, editing video dan lain-lain. Ditambah, sambil iseng-iseng kalau ada hajatan saya selalu menawarkan diri sebagai team dokumentasi, berbulan-bulan saya lalui itu hingga bidang ini walaupun saya menganggapnya hobby saja ternyata skillku makin terasah. Dasar keahlian inilah dan gak didasari beban keterima atau nggaknya akhirnya saya ajukan lamaran ke tv lokal ini. Dan akhirnya sepertyi biasa, saya ditolak oleh televisi lokal ini, karena pendidikan saya memang tidak sesuai. Mungkin difikirnya mana bisa seorang Sarjana Pertanian menjadi animator di tv. Namun, ya sudahlah toh saya juga gak terlalu berekspektasi berlebihan, sehingga gak terlalu kecewa. Mungkin belum waktunya aja.

Waktu berganti, saya masih menjadi pekerja freelance di bidang video shooting, animator dan editor, dan saya nikamti sebagai hobby saja. Ada hasilnya tapi belum terlalu besar, tapi bikin saya happy. Karena dasarnya hobby inilah saya makin menggali ilmu ini, hingga, dipercaya client untuk menggarap project-project animasi dan video yang asalnya hanya pemain shooting hajatan, hingga dipercaya ngegarap event-event besar di Kabupaten. Gak kerasa tahun berganti, nama saya kok jadi besar karena bidang ini. Namun balik lagi, karena saya menikmati bidang ini, gak beban juga dan saya bilang ya sudahlah. 

Namun ada satu hal yang boleh jadi bahan renungan saya. Ketika saya sudah menjadi dan siap di bidang ini, ternyata banyak banget tawaran pekerjaan yang datang. Bukan saya yang ngelamar pekerjaan, malah berlomba-lomba banyak yang meminang saya untuk bekerja di perusahaan mereka, termasuk Televisi lokal yang pernah menolak saya itu... serius, ini beneran lho, TV Lokal itu secara intens mengajak saya bergabung dengan mereka (padahal dulu saya pernah ditolak) hehe

Ya sudahlah...

Apa sih yang mau saya bagikan dari kisah saya ini? Saya Cuma mau bilang begini, kalau kamu belum siap tentang sesuatu, berjuang aja dulu, belajar aja dulu, bikin kaya bikin pinter aja ilmunya, dan ketika WAKTUNYA, MOMENTUMNYA, SAATNYA tiba, maka semua akan datang dengan sendirinya. Jadi nikmati saja pekerjaan yang bisa dilakukan saat ini, bikin jago ambil ilmunya perdalam, maka nilainya akan menarik semua keinginan kamu yang tertunda..

(ageindie)


Posting Komentar untuk "THE POWER OF MOMENTUM"