Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sumala, Kisah yang Mengerikan dibalik keindahan Alam yang Asri


 Luna Maya kembali membintangi sebuah karya cinematik yang fenomenal bersama rumah produksi Hitmaker Studios. Gemilangnya karir sang queen of the moon yang sedang hits diberitakan menjalin kasih dengan seorang model tampan blasteran Perancis Maxime Bouttier ini. akan kembali menggebrak dunia perfilman nasional, setelah sukses membintangi film biopik yang berhasil meraup penonton jutaan yaitu film Suzanna Malam Jumat Kliwon. Kehadiran Luna Maya di Film "Sumala" ini semoga akan mengulang kesuksesan film-film terdahulunya.

"Sumala," yang diangkat dari cerita nyata tentang sosok entitas gaib atau danyang dari sebuah desa terpencil di kabupaten Semarang.

Film ini mendapat respon antusias dari pengguna media sosial, digarap serius dengan  produser Rocky Soraya, sang produser mengungkapkan bahwa cerita Sumala telah lama menjadi pembicaraan di media sosial.

"Film perdana hitmaker di awal tahun 2024 ini, memiliki cerita yang kuat dan berdasarkan kisah nyata dari sebuah desa terpencil di kabupaten Semarang. Kami harapkan, film Sumala nanti dapat diterima oleh masyarakat dan mengulang sukses hitmaker di tahun-tahun sebelumnya dengan raihan jutaan penonton," ungkap Rocky Soraya

film ini disutradarai oleh Rizal Mantovani dan dibintangi oleh Luna Maya dan Darius Sinathrya. Proses syuting dimulai pada 6 Maret 2024, dengan rencana penayangan di bioskop pada tahun yang sama. Cerita film ini mengikuti kisah seorang gadis kecil dengan kelainan fisik, yang memiliki sifat yang sangat berlawanan pada malam hari. Kengerian merajalela di desa tempat gadis ini tinggal seiring dengan berbagai kasus anak hilang, yang membuat masyarakat menyalahkan sosok Sumala sebagai dalang di balik kejadian tersebut.

Kali ini mimin akan sedikit menceritakan kehororan kisah Sumala ini, diambil dari beberapa sumber. Semoga bisa menjadi gambaran bagaimana kengerian dan  keseruan film ini ketika nanti tayang di bioskop

Pesona alam Kabupaten Semarang yang sangat memikat dengan keasrian pemandangannya adalah anugerah dari yang Maha Kuasa. Namun dibalik pesona alam yang indah itu tersimpan cerita legenda yang penuh misteri dan telah lama melekat dalam ingatan masyarakat setempat. 

Salah satu legenda misterius yang pernah menggemparkan warga Semarang, yakni cerita tentang Sumala. Gadis misterius ini sempat menjadi perbincangan hangat dan viral, menambah khasanah cerita rakyat yang memperkaya budaya setempat. Kenapa kisah Sumala ini begitu melegenda di daerah tersebut? ini dia kisahnya

Desa Terpencil dengan Kisah yang Kelam

Di balik perbukitan yang diselimuti kabut, tersembunyi sebuah desa terpencil yang kita sebut saja Desa Sumala (nama asli disembunyikan untuk kenyamanan warga desa). Desa ini terkenal dengan suasana mistis dan cerita-cerita horor yang melegenda. Salah satu kisah paling mengerikan adalah tentang hilangnya anak-anak secara misterius, dikaitkan dengan sosok hantu bernama Sumala.

Tragedi Sumala Berawal Disini

Siapa, sebenarnya, Sumala? Kisah ini bermula pada tahun 1948, di sebuah desa yang tenang dan damai. Di sini, sebuah keluarga memiliki rumah dua lantai yang megah, perkebunan jagung yang luas, dan peternakan yang subur. Namun, ada satu hal yang kurang dalam kehidupan pasangan ini: seorang anak.

Setelah bertahun-tahun dalam pernikahan tanpa dikaruniai keturunan, Sulastri, sang istri, merasa terbebani oleh keadaan. Dalam keputusasaannya, ia mengunjungi seorang dukun terkenal dari desa seberang, yang konon memiliki kemampuan untuk membantu pasangan yang ingin memiliki anak melalui sebuah ritual. Tak lama setelah itu, ritual tersebut terbukti berhasil, dan Sulastri pun hamil. Kehamilan ini disambut dengan rasa syukur dan kebahagiaan yang tak terkira oleh pasangan tersebut.

Sembilan bulan berlalu, dan Sulastri melahirkan anak kembar. Namun, kebahagiaan mereka berubah menjadi ketakutan dan kebingungan saat salah satu bayi lahir dengan penampilan yang mengejutkan—seolah-olah hanya gumpalan daging, tetapi bergerak dan menangis, sedangkan saudara kembarnya yang terlihat normal tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali. Soedjiman, sang suami, terpukul oleh pemandangan ini. Dalam kepanikan dan ketakutan, ia mengambil tindakan yang mengerikan: ia membunuh bayi yang tampak mengerikan tersebut. Ironisnya, saat bayi itu meninggal, saudara kembarnya yang terlihat normal tiba-tiba menangis, menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Bayi yang selamat diberi nama Kumala. Namun, tragisnya, dia tumbuh dengan kondisi keterbelakangan mental. Soedjiman, dalam kesedihannya, menyalahkan Sulastri atas kondisi anak mereka, percaya bahwa ini adalah akibat ketidakbecusan Sulastri selama masa kehamilan.

Kehidupan keluarga mereka pun berubah. Soedjiman menjadi pemarah dan Sulastri mulai membenci Kumala, menganggap kelahirannya sebagai sumber kesialan yang menimpa keluarga mereka. Kumala sering mengalami perlakuan kasar dan bahkan siksaan dari kedua orang tuanya. Satu-satunya teman dan penghibur bagi Kumala adalah sebuah piano tua peninggalan kakeknya dan Mbok Sum, pembantu yang merasa kasihan kepadanya.

Seiring berjalannya waktu, ketika Kumala berusia 8 tahun, dia menunjukkan perilaku yang semakin aneh, seolah memiliki dua kepribadian yang berbeda antara siang dan malam. Di siang hari, dia seperti anak kebanyakan yang hanya bisa menangis saat diperlakukan kasar. Namun, di malam hari, dia berubah menjadi pemberani, bahkan sekali waktu nyaris menyerang Soedjiman yang memukulnya saat bermain piano.

Perilaku Kumala di malam hari semakin tidak terduga, seolah membalas semua perlakuan kasar yang diterimanya di siang hari. Pada suatu malam, Mbok Sum menemukan Kumala sedang makan ayam hidup-hidup di kandang, layaknya binatang buas yang kelaparan. Ketika ditanya keesokan harinya, Kumala memberikan jawaban yang mengejutkan: bukan dia yang melakukannya, melainkan Sumala.

Lahirnya Legenda Sumala

Seiring waktu, Kumala menunjukkan perilaku aneh dan sering berbicara dengan suara lain, menyebut dirinya “Sumala.” Tragedi melanda saat Kumala menginjak usia 9 tahun. Satu per satu, anak-anak yang pernah membullynya ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Warga menduga Kumala, yang dihantui arwah “Sumala,” sebagai dalang di b alik kejadian mengerikan ini.

Teror tak berhenti di situ. Suatu malam, Pak Sujiman dan Bu Sulastri ditemukan tewas di rumah mereka. Kumala pun menghilang tanpa jejak. Sejak saat itu, legenda Sumala semakin menguat. Sosoknya digambarkan sebagai anak perempuan berambut panjang dengan tatapan kosong, sering terlihat di malam hari, mengincar anak-anak yang bermain di luar.

Hingga saat ini, keberadaan Kumala dan sosok “Sumala” masih menjadi misteri. Desa Sumala pun diliputi rasa takut dan paranoia. Larangan keras diberlakukan untuk melindungi anak-anak dari bahaya yang tak kasat mata.

Kabupaten Semarang yang memiliki pemandangan alam yang asri dan penduduknya yang ramah, namun ternyata menyimpan satu legenda cerita mengerikan yang tersembunyi. Hingga kemudian kisah viral ini diangkat ke layar lebar yang dibintangi aktris cantik Luna Maya. Keseruan kisah di filmnya sudah cukup mengerikan dan penuh horor, kita tunggu filmnya tayang di bioskop ya guys. Kita support perfilman nasional, dan support Luna Maya semoga filmnya akan kembali mengulang kesuksesan film-filmnya terdahulu

Posting Komentar untuk "Sumala, Kisah yang Mengerikan dibalik keindahan Alam yang Asri"